PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL

Kamis, 01 September 2016

Pengertian & Arti Definisi Ketahanan
Nasional Bangsa Negara indonesia
1, ketahanan nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi
dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan,
Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara
langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan
nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari
berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang
membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat
menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa
Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan
daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon
bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik.
Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya
maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus
selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan
kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah
yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan
nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar
disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin
juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita
sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki
suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan
nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
langsung atau tidak langsung akan membahayakan
kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman
tersebut dari dalam ataupun dari luar.

KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal
diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan bahwa istilah
itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional
baru dikenal sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat
itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu.
Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang
lengkap menyeluruh tentang ketahanan nasional.
Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai
dalam rangka pembahasan masalah pembinaan ter
itorial atau masalah pertahanan keamanan pada
umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada
waktu itu menggunakan istilah ketahanan nasional,
namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus
mempelajari dan membahas masalah ketahanan nasional
adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas.
Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka
masalah ketahanan nasional selalu memperoleh
perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan
nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga
konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas,
yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai
berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan
kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup
Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam
ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan
penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan
suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk
memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala ancaman baik yang datang dari luar maupun
yang datang dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara
Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu
bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan
mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas,identitas , kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar
perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka
akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti
bahwa rumusan tersebut dapat diterapkan dinegara-
negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang
berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi,
sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud kan
dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan
dengan keuletan dan daya tahan , maka ketahanan
nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang
berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti
bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman ,
hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi
integritas, identitas, dan kelangsungan hidup.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia
Jendral Suharto di depan siding DPR tanggal 16
Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional
adalah tingkat keadaan dan keuletan dan ketangguhan
bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan
kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga
merupakan kekuatan nasional yang mampu dan sanggup
menghadapi setiap ancaman d an tantangan terhadap
keutuhanan maupun kepribadian bangsa dan
mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan cita-
citanya.
Karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan
tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional
itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai
dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan
nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang
kokoh ini bukanlah hl baru bagi kita. Tetapiu
pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan
kemampuan dan fasililitas yang tersedi pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelgai
bidang : ideology , poluitik, ekonomi , sosial
budaya dan hankam, baik secara serempak maupun
menurut prioritas kebutuhan kita.
2. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan
Trigarta
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia,
marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek
alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah
Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah
Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak jelas
bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu
kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari
daerah air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya.
Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu
archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu
archipelago yang terletak antara benua Asia
disebelah utara dan benua Australia disebelah
selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan
samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan
samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa
Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis
ditengah tengah jalan lalu lintas silang dunia.
Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang
dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik,
ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak
mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing
(akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah
lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil,
diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami
penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi,
sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali
luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat
sampai ujung timur adalah kira-kira 3.200 mil.Sejarah Lahirnya Ketahanan nasional
Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang
sejarah kelahirannya di Indonesia. Gagasan tentang
ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an
pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD
sekarang SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu addalah
sedang meluasnya pengaruh komunisme seperti Laos,
Vietnam dan sebagainya yang meluas sampai ke
Indonesia?
Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah
ada kemajuan konsep tual berupa ditemukannya unsur-
unsur dari tata kehidupan asional yang berupa
ideologi politik, dari tinggalnya konsep kekuatan,
meskipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapat
konsep kekuatan.
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah
konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang.
Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas Indonesia
1.       Hakikat tannas adalah keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa.
2.      Hakikat konsepsi tannas adalah pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara
seimbang, serasi, selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional
Asas asas Tannas Indonesia
Asas-asas ketahanan nasional Indonesia diantaranya :
1.       Asas kesejahteraan dan keamanan
2.      Asas komprehensif integral atau menyeluruh
terpadu
3.      Asas mawas ke dalam dan ke luar
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan
dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan
yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian
bangsa.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat
meningkat dan atau menurun tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia
makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional yang
berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang
dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata
tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama
serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Pengertian ideologi secara umur dapat dikatakan
sebagai kumpulan gagasangagasan, ide-ide, keyakinan-
keyalanan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh
dan sistematis yang menyangkut:
1. Bidang politik
2. Bidang sosial
3. Bidang kebudayaan
4. Bidang keagamaan
Asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri
berikut :
1. Mempunyai derajad yang tertinggi sebagai nilai
hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas
kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara.
dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi
berikutnya.
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar
rasionalisme yaitu mendasarkan pada rasio sebagai
sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang
meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme
(yang dapat ditangkap melalui indra manusia) serta
individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan
masyarakat dan negara.
2. Komunisme
Bertolak belakang dengan individualisme kapitalilme,
paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran
Karl Marx memandang bahwa hakikat kebebasan dan hak
individu itu tidak ada. Ideologi komunisme
mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada
hakiakatnya adalah merupakan makhluk sosial saja.
Manusia secara ontologis merupakan sekumpulan
relasi, sehingga yang mutlak adalah komunitas dan
bukannya individualisme. Hak milik pribadi tidak ada
karena ini akan menimbulkan kapitalisme yang pada
gilirannya akan melakukan penindasan pada kaum
proletar. Sehingga menurut komunisme dapat
disimpulkan bahwa berkembangnya individualisme
kapitalisme merupakan sumber penderitaan rakyat
terutama kaum miskin. Oleh karena itu hak milik
individual harus diganti dengan hak milik kolektif,
individualisme diganti sosialisme komunis. Oleh
karena tidak adanya hak individu maka sudah dapat
dipastikan bahwa menutut komunisme, demokrasi
individualis tidak ada yang ada adalah hak komunal.
Demokrasi untuk seluruh masyarakat sebagai suatu
komunitas bukannya individualitas.
3. Ideologi Keagamaan
Secara keseluruhan terdapat suatu ciri bahwa
ideologi keagamaan senantiasa mendasarkan,
pemikiran, cita-cita serta moralnya pada suatu
ajarana agama tertentu. Gerakan-gerakan politik yang
mendasarkan pada suatu ideology keagamaan lazinnya
sebagai suatu reaksi atas ketidakadilan penindasan
serta pemaksaan terhadap suatu bangsa, etnis ataupu
kelompok yang mendasarkan pada suatu agama.
b. Ideologi Pancasila
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesepakatan
dan filosofis dan kesepakatan politis dari segenap
elemen bangsa Indonesia dalam mendirikankan negara.
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kontrak
soaial seluruh elemen bangsa Indonesia dalam
mendirikan negara. Kausa finalis atau tujuan pokok
dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar filsafat
negara, sehingga konsekuensinya seluruh aspek dalam
penyelenggaraan negara berasaskan sistem nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu ideologi
yang bersifat komprehensif, artinya ideologi
Pancasila bukan untuk dasar perjuanagan kelas
tertentu, golongan tertentu atau kelompok primodial
tertentu. Pancasila pada hakikatnyamerupakan suatu
ideologi bagi seluruh lapisan, golongan, kelompok
dan seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan citacita
bersama dalam suatu kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ideologi Pancasila secara ontologis
berprinsip monopluralis atau majemuk tunggal yang
bersumber pada hakikat manusia baik sebagai individu
dan makhluk sosial.
Dalam mewujudkan ketahanan nasional yang kuat,
stabil, aman,tahan lama, serta bisa memberi
kenyamanan kepada warga negara, maka harus
menggunakan strategi yang sangat terperinci.
Khususnya dibidang politik.
Politik dan strategi sangat berhubungan erat dalam
tercapainya keamanan dan ketahanan suatu negara.Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan
Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu
bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional
yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar, untuk
menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan
hidup bangsa dan negar serta perjuangan
mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan
seperti dibawah ini :
Ø Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang
atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita atau dapat menanggulangi beban
yang dipikulnya.
Ø Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan
yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Ø Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara
dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat
dalam pengertian sebagai suatu organisasi
masyarakat yang dibatasi oleh wilayah
dengan penduduk, sejarah, pemerintahan,
dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya.
Ø Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan
nasional suatu bangsa baik unsur sosial
maupun alamiah, baik bersifat potensional
maupun fungsional.
Ø Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang
bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan
secara konseptual, kriminal dan politis.
Ø Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari
luar dan dari diri sendiri yang bersifat
dan bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.
1. Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan
wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi
ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan
dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-
nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah
dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah
kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai
nasional terhadap ancaman dari luar maupun
dari dalam.
a.  Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai
kondisi dinamis kehidupan perekonomian
bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang egara dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung
untuk menjamin kelangsungan perekonomian
bangsa dan egara berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945.
b. Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai
kondisi dinamis budaya Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan
kehidupan sosial budaya.
c. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan
diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia mengandung keuletan,
ketangguhan, dan kemampuan dalam
mengembangkan, menghadapi dan mengatasi
segala tantangan dan hambatan yang datang
dari luar maupun dari dalam yang secara
langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia.
d. Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan
sebagai kondisi dinamis kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung
untuk menjamin kelangsungan kehidupan
politik bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
e. Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini diartikan mengandung
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.
2. Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional
a. Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi
memerlukan pembinaan sebagai berikut:
Sistem ekonomi Indonesia diarahkan
untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata di
seluruh wilayah Nusantara melalui
eknomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan harus menghindari
sistem free fight liberalism, etatisme,
dan monopoli ekonomi
Pembangunan ekonomi merupakan usaha
bersama atas asas kekeluargaan
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan
hasilnya dengan memperhatikan
keseimbangan dan keserasian pembangunan
antarwilayah dan antar sektor.
b. Aspek Sosial Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan
sosial budaya warga negara Indonesia
perlu:
Kehidupan sosial budaya bangsa dan
masyarkat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
rukun, bersatu, cinta tanah air, maju,
dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang
serta mampu menangkal penetrasi budaya
asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
c. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan
Nasional setiap warga negara Indonesia
perlu:
Memiliki semangat perjuangan bangsa
dalam bentuk perjuangan non fisik yang
disertai keuletan dan ketangguhan
tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam
rangka menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan yang
datang dari luar maupun dari dalam
untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta pencapaian tujuan nasional.
   Sadar dan peduli akan pengaruh-
pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
d. Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan kemandirian dan
kesejahteraan berbasis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
Dilakukan lewat penguatan empat pilar
knowledge based economy ( KBE ), yaitu :
- Sistem pendidikan
- Sisten inovasi
- Infrastruktur masyarakat informasi
- Kerangka kelembagaan, peraturan
perundangan, dan ekonomi
Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
dan pendidikan
Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang
berbudaya iptek
e. Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi
memerulkan memerlukan langkah pembinaan
berikut:
Pengamalan pancasila secara obyektif
dan subyektif
Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dan negara Republik Indonesia
Pendidikan moral Pancasila
Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep
Wawasan Nusantara bersumber dari
Pancasila
f. Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek
politik:
1. Politik Dalam Negeri
Sistem pemerintahan yang berdasarkan
hukum
Mekanisme politik yang memungkinakan
adanya perbedaan pendapat
Terjalin komunikasi politik timbal
balik antara pemerintah dan masyarakat
2. Politik Luar Negeri
Hubungan luar negeri ditujukan untuk
meningkatkan kerjasama interansional
di berbagai bidang
Politik luar negeri terus
dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antarnegara
Peningkatan kualitas sumber daya
manusia perlu dilaksanakan dengan
pembenahan sistem pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan

0 komentar:

Posting Komentar