Pengertian & Arti Definisi Ketahanan
Nasional Bangsa Negara indonesia
1, ketahanan nasional
Pengertian ketahanan nasional adalah
kondisi
dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
ketahanan,
Kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi
segala tantangan, hambatan dan ancaman baik
yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga
secara
langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan
nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar dari
berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang
membahayakan keselamatannya. Cara agar
dapat
menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa
Indonesia harus memiliki kemampuan,
keuletan, dan
daya tahan yang dinamakan ketahanan
nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa
dikatakan sikon
bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak
statik.
Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik
jenisnya
maupun besarnya. Karena itu ketahanan
nasional harus
selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai
dengan
kondisi serta ancaman yang akan dihadapi.
Dan inilah
yang disebut dengan sifat dinamika pada
ketahanan
nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita
dengar
disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.
Mungkin
juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional,
sebelumnya kita
sudah tau arti dari wawasan nusantara.
Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamik yang
dimiliki
suatu bangsa, yang didalamnya terkandung
keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
kekuatan
nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi
segala macam
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang
langsung atau tidak langsung akan
membahayakan
kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan
hidup
bangsa dan negara. Bisa jadi
ancaman-ancaman
tersebut dari dalam ataupun dari luar.
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah
dikenal
diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan bahwa
istilah
itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan
Nasional
baru dikenal sejak permulaan tahun 60 an.
Pada saat
itu istilah itu belum diberi devenisi
tertentu.
Disamping itu belum pula disusun konsepsi
yang
lengkap menyeluruh tentang ketahanan
nasional.
Istilah ketahanan nasional pada waktu itu
dipakai
dalam rangka pembahasan masalah pembinaan
ter
itorial atau masalah pertahanan keamanan
pada
umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan
pada
waktu itu menggunakan istilah ketahanan
nasional,
namun lembaga yang secara serius dan
terus-menerus
mempelajari dan membahas masalah ketahanan
nasional
adalah lembaga pertahanan nasional atau
lemhanas.
Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965,
maka
masalah ketahanan nasional selalu
memperoleh
perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah
ketahanan
nasional sampai sekarang, telah dihasilkan
tiga
konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama
Lemhanas,
yang disebut dalam konsep 1968 adalah
sebagai
berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya
tahan
kita dalam menghadapi segala kekuatan baik
yang
datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung
maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan hidup
Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut
dalam
ketahanan nasional konsepsi tahun 1969
merupakan
penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya
tahan
suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk
memperkembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi
segala ancaman baik yang datang dari luar
maupun
yang datang dari dalam yang langsung maupun
tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup
Negara
Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis
suatu
bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan,
yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional,didalam menghadapi didalam
menghadapi dan
mengisi segala tantangan, ancaman
,hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari
dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas,identitas ,
kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar
perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang
terdahulu, maka
akan tampak perbedaan antara lain seperti
berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam
arti
bahwa rumusan tersebut dapat diterapkan
dinegara-
negara lain, terutama di Negara-negara yang
sedang
berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu
devenisi,
sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud
kan
dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di
identikkan
dengan keuletan dan daya tahan , maka
ketahanan
nasional merupakan suatu kondisi dinamis
yang
berisikan keuletan dan ketangguhan, yang
berarti
bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan,
ancaman ,
hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci
menjadi
integritas, identitas, dan kelangsungan
hidup.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik
Indonesia
Jendral Suharto di depan siding DPR tanggal
16
Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan
nsional
adalah tingkat keadaan dan keuletan dan
ketangguhan
bahwa Indonesia dalam menghimpun dan
mengarahkan
kesungguhan kemampuan nasional yang ada
sehingga
merupakan kekuatan nasional yang mampu dan
sanggup
menghadapi setiap ancaman d an tantangan
terhadap
keutuhanan maupun kepribadian bangsa dan
mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan
cita-
citanya.
Karena keadaan selalu berkembang serta
bahaya dan
tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional
itu juga harus dikembangkan dan dibina agar
memadai
dengan perkembangan keadaan. Karena itu
ketahanan
nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional
yang
kokoh ini bukanlah hl baru bagi kita.
Tetapiu
pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan
kebutuhan
kemampuan dan fasililitas yang tersedi
pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan
dipelgai
bidang : ideology , poluitik, ekonomi ,
sosial
budaya dan hankam, baik secara serempak
maupun
menurut prioritas kebutuhan kita.
2. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia
dalan
Trigarta
Untuk memberi gambaran umum tentang
Indonesia,
marilah kita membahasas dahulu dar segi
aspek-aspek
alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau
:
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah
Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis
wilayah
Indonesia dalam peta dunia, maka akan
nampak jelas
bahwa wilayah Negara tersebut merupakan
suatu
kepulauan, yang menurut wujud kedalam,
terdiri dari
daerah air dengan ribuan pulau-pulau
didalamnya.
Yang dalam bahasa asing bisa disebut
sebagai suatu
archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan
suatu
archipelago yang terletak antara benua Asia
disebelah utara dan benua Australia
disebelah
selatan serta samudra Indonesia disebelah
barat dan
samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua
benua dan
samudra yang penting itu, maka dikatakan
bahwa
Indonesia mempunyai suatu kedudukan
geograpis
ditengah tengah jalan lalu lintas silang
dunia.
Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang
dari tiga segi kesejahtraan dibidang
politik,
ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah
banyak
mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak
asing
(akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari
wilayah
lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil,
diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang
dialami
penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil
persegi,
sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai
4 kali
luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara
ujung barat
sampai ujung timur adalah kira-kira 3.200
mil.Sejarah Lahirnya Ketahanan nasional
Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar
belakang
sejarah kelahirannya di Indonesia. Gagasan
tentang
ketahanan nasional bermula pada awal tahun
1960-an
pada kalangan militer angkatan darat dari
SSKAD
sekarang SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu
addalah
sedang meluasnya pengaruh komunisme seperti
Laos,
Vietnam dan sebagainya yang meluas sampai
ke
Indonesia?
Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968
tersebut telah
ada kemajuan konsep tual berupa
ditemukannya unsur-
unsur dari tata kehidupan asional yang
berupa
ideologi politik, dari tinggalnya konsep
kekuatan,
meskipun dalam ketahanan nasional sendiri
terdapat
konsep kekuatan.
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia
adalah
konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui
pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang.
Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas
Indonesia
1.
Hakikat tannas adalah keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin
kelangsungan hidup bangsa.
2.
Hakikat konsepsi tannas adalah pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara
seimbang, serasi, selaras dalam seluruh
aspek
kehidupan nasional
Asas – asas Tannas Indonesia
Asas-asas ketahanan nasional Indonesia
diantaranya :
1.
Asas kesejahteraan dan keamanan
2.
Asas komprehensif integral atau menyeluruh
terpadu
3.
Asas mawas ke dalam dan ke luar
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada
kemampuan
dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan
ketangguhan
yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas dan
kepribadian
bangsa.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan
dapat
meningkat dan atau menurun tergantung pada
situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional
Indonesia
makin tinggi pula nilai kewibawaan nasional
yang
berarti makin tinggi tingkat daya tangkal
yang
dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan
antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata
tetapi lebih pada sikap konsultatif dan
kerjasama
serta saling menghargai dengan mengandalkan
pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Pengertian ideologi secara umur dapat
dikatakan
sebagai kumpulan gagasangagasan, ide-ide,
keyakinan-
keyalanan, kepercayaan-kepercayaan yang
menyeluruh
dan sistematis yang menyangkut:
1. Bidang politik
2. Bidang sosial
3. Bidang kebudayaan
4. Bidang keagamaan
Asas kerokhanian yang antara lain memiliki
ciri
berikut :
1. Mempunyai derajad yang tertinggi sebagai
nilai
hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas
kerokhanian, pandangan dunia, pandangan
hidup,
pedoman hidup, pegangan hidup yang
dipelihara.
dikembangkan dan dilestarikan kepada
generasi
berikutnya.
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar
rasionalisme yaitu mendasarkan pada rasio
sebagai
sumber kebenaran tertinggi, materialisme
yang
meletakkan materi sebagai nilai tertinggi,
empirisme
(yang dapat ditangkap melalui indra
manusia) serta
individualisme yang meletakkan nilai dan
kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi dalam
kehidupan
masyarakat dan negara.
2. Komunisme
Bertolak belakang dengan individualisme
kapitalilme,
paham komunisme yang dicetuskan melalui
pemikiran
Karl Marx memandang bahwa hakikat kebebasan
dan hak
individu itu tidak ada. Ideologi komunisme
mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa
manusia pada
hakiakatnya adalah merupakan makhluk sosial
saja.
Manusia secara ontologis merupakan
sekumpulan
relasi, sehingga yang mutlak adalah
komunitas dan
bukannya individualisme. Hak milik pribadi
tidak ada
karena ini akan menimbulkan kapitalisme
yang pada
gilirannya akan melakukan penindasan pada
kaum
proletar. Sehingga menurut komunisme dapat
disimpulkan bahwa berkembangnya
individualisme
kapitalisme merupakan sumber penderitaan
rakyat
terutama kaum miskin. Oleh karena itu hak
milik
individual harus diganti dengan hak milik
kolektif,
individualisme diganti sosialisme komunis.
Oleh
karena tidak adanya hak individu maka sudah
dapat
dipastikan bahwa menutut komunisme,
demokrasi
individualis tidak ada yang ada adalah hak
komunal.
Demokrasi untuk seluruh masyarakat sebagai
suatu
komunitas bukannya individualitas.
3. Ideologi Keagamaan
Secara keseluruhan terdapat suatu ciri
bahwa
ideologi keagamaan senantiasa mendasarkan,
pemikiran, cita-cita serta moralnya pada
suatu
ajarana agama tertentu. Gerakan-gerakan
politik yang
mendasarkan pada suatu ideology keagamaan
lazinnya
sebagai suatu reaksi atas ketidakadilan
penindasan
serta pemaksaan terhadap suatu bangsa,
etnis ataupu
kelompok yang mendasarkan pada suatu agama.
b. Ideologi Pancasila
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
kesepakatan
dan filosofis dan kesepakatan politis dari
segenap
elemen bangsa Indonesia dalam mendirikankan
negara.
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
kontrak
soaial seluruh elemen bangsa Indonesia
dalam
mendirikan negara. Kausa finalis atau
tujuan pokok
dirumuskannya Pancasila adalah sebagai
dasar filsafat
negara, sehingga konsekuensinya seluruh
aspek dalam
penyelenggaraan negara berasaskan sistem
nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu
ideologi
yang bersifat komprehensif, artinya
ideologi
Pancasila bukan untuk dasar perjuanagan
kelas
tertentu, golongan tertentu atau kelompok
primodial
tertentu. Pancasila pada
hakikatnyamerupakan suatu
ideologi bagi seluruh lapisan, golongan,
kelompok
dan seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan
citacita
bersama dalam suatu kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ideologi Pancasila secara
ontologis
berprinsip monopluralis atau majemuk
tunggal yang
bersumber pada hakikat manusia baik sebagai
individu
dan makhluk sosial.
Dalam mewujudkan ketahanan nasional yang
kuat,
stabil, aman,tahan lama, serta bisa memberi
kenyamanan kepada warga negara, maka harus
menggunakan strategi yang sangat
terperinci.
Khususnya dibidang politik.
Politik dan strategi sangat berhubungan
erat dalam
tercapainya keamanan dan ketahanan suatu
negara.Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan
Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis
suatu
bangsa yang meliputi segenap kehidupan
nasional
yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar, untuk
menjamin identitas, integrasi dan
kelangsungan
hidup bangsa dan negar serta perjuangan
mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan
seperti dibawah ini :
Ø Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang
atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita atau dapat menanggulangi beban
yang dipikulnya.
Ø Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan
yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Ø Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara
dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat
dalam pengertian sebagai suatu organisasi
masyarakat yang dibatasi oleh wilayah
dengan penduduk, sejarah, pemerintahan,
dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya.
Ø Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan
nasional suatu bangsa baik unsur sosial
maupun alamiah, baik bersifat potensional
maupun fungsional.
Ø Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang
bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan
secara konseptual, kriminal dan politis.
Ø Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari
luar dan dari diri sendiri yang bersifat
dan bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.
1. Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan
wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi
ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan
bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan
dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-
nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah
dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah
kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai
nasional terhadap ancaman dari luar maupun
dari dalam.
a.
Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai
kondisi dinamis kehidupan perekonomian
bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang egara dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung
untuk menjamin kelangsungan perekonomian
bangsa dan egara berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945.
b. Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai
kondisi dinamis budaya Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan
kehidupan sosial budaya.
c. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan
diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia mengandung keuletan,
ketangguhan, dan kemampuan dalam
mengembangkan, menghadapi dan mengatasi
segala tantangan dan hambatan yang datang
dari luar maupun dari dalam yang secara
langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia.
d. Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan
sebagai kondisi dinamis kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung
untuk menjamin kelangsungan kehidupan
politik bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
e. Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini diartikan mengandung
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.
2. Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan
Nasional
a. Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi
memerlukan pembinaan sebagai berikut:
• Sistem ekonomi Indonesia diarahkan
untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata di
seluruh wilayah Nusantara melalui
eknomi kerakyatan
• Ekonomi kerakyatan harus menghindari
sistem free fight liberalism, etatisme,
dan monopoli ekonomi
• Pembangunan ekonomi merupakan usaha
bersama atas asas kekeluargaan
• Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan
hasilnya dengan memperhatikan
keseimbangan dan keserasian pembangunan
antarwilayah dan antar sektor.
b. Aspek Sosial Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan
sosial budaya warga negara Indonesia
perlu:
• Kehidupan sosial budaya bangsa dan
masyarkat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
rukun, bersatu, cinta tanah air, maju,
dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang
serta mampu menangkal penetrasi budaya
asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
c. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan
Nasional setiap warga negara Indonesia
perlu:
• Memiliki semangat perjuangan bangsa
dalam bentuk perjuangan non fisik yang
disertai keuletan dan ketangguhan
tanpa kenal menyerah dan mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam
rangka menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan yang
datang dari luar maupun dari dalam
untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta pencapaian tujuan nasional.
• Sadar dan peduli akan
pengaruh-
pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
d. Aspek Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan kemandirian dan
kesejahteraan berbasis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
• Dilakukan lewat penguatan empat pilar
knowledge based economy ( KBE ), yaitu :
- Sistem pendidikan
- Sisten inovasi
- Infrastruktur masyarakat informasi
- Kerangka kelembagaan, peraturan
perundangan, dan ekonomi
• Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
dan pendidikan
• Mewujudkan tumbuhnya masyarakat yang
berbudaya iptek
e. Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi
memerulkan memerlukan langkah pembinaan
berikut:
• Pengamalan pancasila secara obyektif
dan subyektif
• Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dan negara Republik Indonesia
• Pendidikan moral Pancasila
• Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep
Wawasan Nusantara bersumber dari
Pancasila
f. Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek
politik:
1. Politik Dalam Negeri
• Sistem pemerintahan yang berdasarkan
hukum
• Mekanisme politik yang memungkinakan
adanya perbedaan pendapat
• Terjalin komunikasi politik timbal
balik antara pemerintah dan masyarakat
2. Politik Luar Negeri
• Hubungan luar negeri ditujukan untuk
meningkatkan kerjasama interansional
di berbagai bidang
• Politik luar negeri terus
dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka meningkatkan persahabatan dan
kerjasama antarnegara
• Peningkatan kualitas sumber daya
manusia perlu dilaksanakan dengan
pembenahan sistem pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan
0 komentar:
Posting Komentar